Tobat judi dengan bersedekah
"Barangsiapa bersumpah dengan mengatakan, 'Demi Latta dan 'Uzza,' hendaklah dia berkata, 'La ilâha illa Allah'. Dan barangsiapa berkata kepada kawannya, 'Mari aku ajak kamu berjudi', hendaklah dia bersedekah!" (HR Al-Bukhâri dan Muslim)
Summum Bonum (The Ultimate Good) presents the life, experiences and reflections of former Court of Appeal judge, Dato’ Mahadev Shankar.
Tahukah anda bahwa jumlah huruf dalam al-Qur’an ada sebanyak 330.733. Dan, ternyata bilangan ini sama dengan 17.040 dikalikan dengan 19. bilangan 19 adalah sama degan jumlah huruf dalam kata Bismillahhirrahmaanirrahiim.Eksistensi al-Qur’an Dalam keberadaanya, al-Qur’an bisa dikatakan kitab yang pasif. Ia tidak bisa menjadi apa-apa seakan hanya kitab bacaan biasa adanya. Kepasifan al-Qur’an akan terjadi selamanya, bilamana kita sendiri pasif dengan keeksistensiannya dan kita pasif dalam menguraikan al-Qur’an, dalam artian kita yang pasif untuk mengkajinya. Selama ini, al-Qur’an juga dikatakan sebagai kitab yang aktif. Ia bisa memberikan berbagai landasan-landasan sebagai dasar sumber adanya ilmu pengetahuan lainnya. Dalam keaktifannya, kita semakin aktif dalam mengupas rahasia-rahasia yang disampaikannya, semakin banyak pula ilmu pengetahuan yang dapat kita temukan.Tidak luput pula, matematika yang memandang al-Qur’an merupakan induk dari disiplin ilmu pengetahuan. Untuk itulah dalam hal ini al-Qur’an, jika dikaji menurut metode matematika akan diperoleh dimensi-dimensi ruang al-Quran. Dimensi-dimensi tersebut, berupa empat dimensi, yakni dimensi Tulisan, dimensi Bacaan, dimensi Makna dan dimensi Fakta. Keempat dimensi tersebut, sebagai satu kesatuan yang harus ada.Sangat perlu sekali, untuk menelusuri keberadaan al-Quran, terlebih khususnya empat dimensi yang ada di dalamnya. Seseorang akan terpecah-pecah pemikirannya, jika hanya mempelajari dan memahami sebagian dari keempat dimensi. Karena keempat tersebut merupakan satu kesatuan kandungan al-Qur’an itu sendiri.
Dan (ketahuilah bahawa hikmat) Kami tidak menjadikan pengawal-pengawal neraka itu melainkan (dari kalangan) malaikat, (kerana merekalah sekuat-kuat dan sebenar-benar makhluk yang menjalankan perintah Kami); dan (hikmat) Kami tidak menerangkan bilangan mereka melainkan dengan satu bilangan yang menyebabkan kesesatan dan kesengsaraan orang-orang kafir itu, supaya orang-orang yang diberi Kitab (Yahudi dan Nasrani) boleh percaya dengan yakin (akan kebenaran Al-Quran), dan supaya orang-orang yang beriman bertambah imannya; dan juga supaya orang-orang yang diberi Kitab dan orang-orang yang beriman itu tidak ragu-ragu (tentang kebenaran keterangan itu); dan (sebaliknya) supaya orang-orang (munafik) yang ada penyakit (ragu-ragu) dalam hatinya dan orang-orang kafir berkata: "Apakah yang di maksudkan oleh Allah dengan menyebutkan bilangan ganjil ini?" Demikianlah Allah menyesatkan sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya), dan memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan tiada yang mengetahui tentera Tuhanmu melainkan Dia lah sahaja. Dan (ingatlah, segala yang diterangkan berkenaan dengan) neraka itu tidak lain hanyalah menjadi peringatan bagi manusia.
(Tambahan pula) pada masa Jibril dan malaikat-malaikat yang lain berdiri bersaf-saf (menunggu perintah Tuhan), tidak ada yang berani berkata-kata (memohon pertimbangan) melainkan yang telah diizinkan baginya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, serta ia berkata benar.
(Terpelihara) di tangan malaikat-malaikat yang menyalinnya dari Lauh Mahfuz;
(Malaikat-malaikat) yang mulia, lagi yang berbakti.
Yang ditaati di sana (dalam kalangan malaikat), lagi dipercayai.
Padahal sesungguhnya, ada malaikat-malaikat yang menjaga dan mengawas segala bawaan kamu,
(Gunanya catitan malaikat-malaikat itu ialah: untuk menyatakan siapa yang berbakti dan siapa yang bersalah) - kerana sesungguhnya: orang-orang yang berbakti (dengan taat dan amal kebajikan), tetap berada dalam Syurga yang penuh nikmat;
Yang disaksikan oleh sekumpulan malaikat, yang didampingkan Tuhan di sisinya.
Tiada sesuatu diri juapun melainkan ada malaikat yang menjaga (keadaannya serta menyimpan catitan mengenai segala bawaannya).
Dan (perintah) Tuhanmu pun datang, sedang malaikat berbaris-baris (siap sedia menjalankan perintah),
YOGYAKARTA - Setelah berakhirnya kehidupan di dunia, manusia akan menjalani kehidupan selanjutnya yakni antara masuk surga atau neraka. Apabila manusia berkesempatan masuk surga sesuai amalnya di dunia, lantas bagaimana dengan hewan? Apakah hewan-hewan juga bisa masuk surga?
Dalam agama Islam, pintu surga tidak hanya terbuka bagi manusia namun juga untuk hewan. Ada sejumlah hewan yang disebut akan masuk surga setelah meninggalkan kehidupan dunia. Bahkan beberapa hewan telah dijamin oleh ALLAH SWT untuk mendapatkan tempat di surga.
Hewan-hewan yang akan masuk surga ini mendapatkan keberkahan berkat pengorbanan dan imannya kepada ALLAH SWT. Lantas apa saja hewan yang masuk surga menurut Islam? Sepuluh hewan ini dianggap spesial karena hanya mereka makhluk hidup, selain manusia, yang menerima kenikmatan ganjaran surga.
Perbuatan keji dari setan
"Sesungguhnya (minuman) khamar (arak/memabukkan), berjudi (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (QS Al-Maidah: 90)
Perang Dunia ke 3 jadi Tanda Akhir Zaman?
Menurut Buya Yahya, perang bisa terjadi kapan saja, tapi tidak lantas dijadikan sebagai tanda kiamat atau Al Marhalah Al Kubro. Tidak semua tanda kiamat akan dialami oleh manusia. Tugas manusia hanyalah meyakini datangnya hari kiamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan menghubungkan kejadian hari ini dengan ayat. Kalau menduga, mungkin iya tapi jangan dipastikan 'oh itu ayat ini-ini'. Mengilmiah-ilmiahkan, menghubung-hubungkan tapi kita bukan ahlinya itu bermasalah," kata Buya Yahya dalam You Tube Buya Yahya.
Buya Yahya mengatakan, tidak semua bisa dihubungkan dengan hari kiamat. Ada beberapa tanda kiamat besar lainnya yang akan terjadi di antaranya keluarnya dajjal, keluarnya ya'juj wa ma'juj, hadirnya imam mahdi, hilangnya mushaf Al-quran, penghancuran ka'bah, munculnya dabbah yaitu binatang yang bisa berbicara, terbitnya matahari dari barat, keluarnya dukhan, terjadinya tiga gerhana, dan keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke Syam.
Al Malhamah Al Kubro merupakan perang antara Al-Mahdi dan Eropa Romawi yang melibatkan 960.000 pasukan. Menurut buku Ensiklopedia Kiamat oleh Tim GIP, dalam perang ini, kaum muslimin akan meraih kemenangan dan bergerak ke konstantinopel untuk merebutnya. Perang akhir zaman ini terjadi sebelum munculnya dajjal.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
عُمْرَانُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَرَابُ يَثْرِبَ وَخَرَابُ يَثْرِبَ خُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ وَخُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ فَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ وَفَتْحُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةِ خُرُوجُ الدَّجَّالِ ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى فَخِذِ الَّذِي حَدَّثَهُ أَوْ مَنْكِبِهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذَا لَحَقٌّ كَمَا أَنَّكَ هَاهُنَا أَوْ كَمَا أَنَّكَ قَاعِدٌ يَعْنِي مُعَاذَ بْنَ جَبَل
"Ramainya Baitul Maqdis adalah tanda kehancuran kota Madinah, hancurnya kota Madinah adalah tanda terjadinya peperangan besar, terjadinya peperangan besar adalah tanda dari pembukaan kota Konstantinopel, dan pembukaan kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal." Kemudian beliau menepuk-nepuk paha orang yang beliau ceritakan tentang hadits tersebut, atau dalam riwayat lain, 'pundaknya.' Kemudian bersabda, "Semua ini adalah sesuatu yang benar, sebagaimana engkau -Mu'adz bin Jabal- sekarang berada di sini adalah sesuatu yang benar. (HR. Abu Daud)
Menurut buku Kemunculan Dajjal & Imam Mahdi Semakin Dekat oleh Ust Khalilurrahman El-Mahfani, dalam peperangan ini, kedua belah pihak tidak lagi menggunakan senjata canggih, namun hanya pedang, tombak, dan senjata sebagai mana yang digunakan pada abad pertengahan. Disebutkan bahwa perang dipimpin langsung oleh Imam Mahdi, sementara aliansi bangsa Eropa dipimpin oleh seorang panglima andalan mereka yang didukung oleh kaki tangan dajjal.
Sebuah hadits riwayat muslim mengatakan, Al Malhamah Al Kubra kan terjadi selama 4 hari (babak) berturut-turut. 1/3 kaum muslimin melarikan diri dari pertempuran, 1/3 lagi mati syahid, dan 1/3 sisanya mendapatkan kemenangan.
Saat perang itu meletus, kekuatan legim kaum muslimin berpusat di Damaskus, di sebuah tempat bernama al-Ghauthah. Ketika itu, mereka adalah pasukan terbaik di muka bumi. Allah memenangkan mereka atas bangsa Romawi.
Jumlah korban yang berjatuhan akibat pertempuran ini begitu besar. Dalam satu sumber, perbandingan sekitar 5 juta: 100. Angka ini berbeda-beda antara satu sumber dan lainnya.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa perang dunia ketiga tidak bisa dikatakan sebagai tanda-tanda kiamat. Tugas umat muslim adalah meyakini datangnya hari kiamat dan tidak mengaitkan satu kejadian dengan hari akhir tersebut.
Seorang warga di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara Josua Hutagalung viral disebut menjual batu meteor dengan harga mencapai Rp 2 miliar. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan bahwa kandungan batu di dalam meteor tersebut memang langka adanya yaitu Carbonaeous Chondrite.
Muhammad Ma'rufin Sudibyo dalam bukunya yang berjudul, Ensiklopedia Fenomena Alam dalam Al Quran menyebut, meteor adalah benda langit yang jatuh ke bumi. Saat meluncur jatuh ke bumi benda tersebut bergesekan dengan atmosfer sehingga menimbulkan pijar berekor seperti komet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam Al Quran ada beberapa ayat yang menjelaskan soal tata surya dan benda-benda langit. Salah satunya Allah SWT berfirman di dalam Al Quran surat Al Furqan ayat 61:
تَبَارَكَ ٱلَّذِى جَعَلَ فِى ٱلسَّمَآءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَٰجًا وَقَمَرًا مُّنِيرًا
Lafal Latin: Tabārakallażī ja'ala fis-samā`i burụjaw wa ja'ala fīhā sirājaw wa qamaram munīrā
Artinya: Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.
Al Quran tidak mendeskripsikan secara langsung bintang jatuh atau meteor . Menurut Muhammad Ma'rufin Sudibyo, Al Quran menyebut benda langit yang jatuh tersebut dengan istilah asy-syihab atau semburan api dari langit.
Kata asy-syihab banyak disebutkan terkait perbuatan setan dan jin yang berusaha mencuri informasi di antara para malaikat di langit. Para setan itu kemudian dilempar dengan semburan api yang menyala-nyala.
Allah SWT berfirman di dalam Al Quran Surat Al Mulk ayat 5
وَلَقَدْ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلْنَٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيَٰطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ
Lafal Latin: Wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja'alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a'tadnā lahum 'ażābas-sa'īr
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
Selanjutnya istilah asy syihab yang kini dikenal sebagai meteor atau bintang jatuh disebutkan juga dalam Al Quran surat ash Shaffat ayat 10.
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Dalam Islam, perbuatan zalim adalah meletakkan sesuatu atau perkara bukan pada tempatnya. Kata ini juga biasa digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan. Dalam QS. Ali Imran Ayat 192, Allah Swt telah memberikan peringatan berupa ancaman bagi orang zalim.
“Orang-orang yang berbuat zalim akan mendapat ancaman yang sangat dahsyat yang mestinya menjadi perhatian kita sebagai orang-orang mukmin, sehingga kita hidupnya senantiasa dalam ridha Allah Swt,” kata Imran Baehaqi dalam Khutbah Jumat yang disiarkan TvMu Channel pada Jumat (10/09).
Anggota Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah ini menyampaikan bahwa beberapa poin akibat melakukan perbuatan zalim. Pertama, kezaliman akan mengakibatkan berlakunya azab yang besar bagi pelakunya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Furqan ayat 19 bahwa “barangsiapa yang berbuat zalim, niscaya akan merasakan azab yang sangat besar.”
Kedua, kezaliman akan mendapatkan laknat berupa dijauhkannya dari kenikmatan-kenikmatan dan rahmat Allah Swt baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini ditegaskan dalam QS. Ghafir ayat 52 bahwa “(yaitu) hari ketika permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim dan mereka mendapat laknat dan tempat tinggal yang buruk.”
Ketiga, kezaliman akan mendapatkan ancaman doa dari orang yang dizaliminya dan doa orang yang terzalimi akan dikabulkan oleh Allah Swt, sekalipun doa keburukan. Rasulullah Saw pernah bersabda: ”Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keempat, kezaliman akan mengalami kebangkrutan di hari kiamat kelak, bila tidak bertaubat kepada Allah Swt dan memohon maaf kepada orang yang dizalimi ketika di dunia. Rasulullah Saw bersabda: “Siapa yang pernah berbuat aniaya (zhalim) terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta kehalalannya (maaf) pada hari ini (di dunia) sebelum datang hari yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham” (HR. Al-Bukhari).
Kelima, kezaliman akan mendatangkan bencana dan malapetaka. Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Hajj ayat 45 bahwa “Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena (penduduk)nya dalam keadaan zalim, sehingga runtuh bangunan-bangunannya dan (betapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (tidak ada penghuninya).”
“Bagaimana sikap kita ini? Hendaklah kita sendiri untuk menjauhi perbuatan zalim yang ancamannya begitu dahsyat. Terutama zalim kepada Allah dalam bentuk kekufuran dan membuat kerusakan di dunia ini,” tutur Imran.
DUA dosa besar yang telah dilakukan sejak dulu oleh sebagian manusia hingga kini yaitu minum minuman keras (khamr) dan judi. Al-Qur'an memperingatkan bahaya kedua dosa besar itu bagi manusia.
Apa saja bahaya minuman keras dan judi bagi manusia? Mari kita perhatikan ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi berikut.
Hewan yang Masuk Surga Menurut Islam
Daftar hewan-hewan yang disebut masuk surga dijelaskan dalam kitab Misykatul Anwar karangan Imam al-Ghazali melalui riwayat Muqatil dan dinukil juga dalam Sirah Badi’uzzaman Said an-Nursi. Ada sepuluh hewan yang akan ditempatkan di surga bersama kaum mukmin.
Berikut ini sepuluh hewan yang masuk surga menurut Islam berdasarkan riwayat Muqatil:
Salah satu hewan yang mendapat jaminan surga adalah seekor kambing dalam kisah Ismail. Bermula ketika Nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya, yaitu Ismail. Keputusan yang sangat berat bagi Nabi Ibrahim, mengingat dia telah berusaha keras dan menunggu lama untuk memiliki anak.
Namun karena ini adalah perintah dari Yang Maha Kuasa, Nabi Ibrahim melaksanakannya dengan ikhlas. Saat penyembelihan akan dilaksanakan, Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor kambing yang besar. Peristiwa ini menjadi awal dari perayaan Idul Adha. Kambing yang disembelih oleh Nabi Ibrahim pun mendapatkan jaminan surga.
Hewan lainnya yang juga diberi tempat di surga adalah seekor anjing dalam kisah Ashabul Kahfi. Ashabul Kahfi adalah tujuh pemuda yang dikisahkan tertidur dalam gua dan terbangun setelah berabad-abad kemudian. Ashabul Kahfi bersama seekor anjing mereka melarikan diri dari kejaran raja zalin dan berlindung dalam gua.
Mereka terus berdoa memohon keselamatan. Atas kuasa Allah SWT, para pemuda dan anjing mereka dibuat tertidur selama 300 tahun untuk melewati masa kepemimpinan raja yang zalim tersebut. Dalam Al-Qur'an, ketujuh pemuda dan anjing yang menemani mereka dijanjikan surga.
Ikan dalam kisah Nabi Yunus juga menjadi hewan yang akan masuk surga. Dikisahkah Nabi Yunus pernah dibuang ke lautan. Ia kemudian ditelan oleh seekor ikan paus dan bertahan di dalam perutnya selama 40 hari.
Selama berada di dalam perut ikan, Nabi Yunus terus berdoa dan memohon ampunan. Akhirnya Nabi Yunus berhasil keluar dan terkejut melihat orang-orang Ninawa telah beriman kepada Allah SWT. Ikan besar dalam kisah ini ternyata merupakan perantara yang diutus oleh Allah SWT.
Nabi Saleh pernah ditantang kaum Tsamud untuk mengeluarkan seekor unta betina dari batu sebagai bukti bahwa ia seorang utusan. Berkat mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT, Nabi Saleh berhasil mengeluarkan seekor unta betina yang sedang hamil dari sebongkah batu.
Namun kaum Tsamud tetap ingkar dan tidak mau menyembah Allah SWT. Mereka bahkan membunuh unta betina dan anak yang dikandungnya. Akibat perbuatan ini, kaum Tsamud diberi azab berupa hujan batu. Sementara unta betina tersebut mendapatkan jaminan surga.
Hewan lain yang diberi jaminan surga dalam Islam adalah burung hud-hud. Nabi Sulaiman berupaya untuk mengajak seorang ratu, Ratu Balqis, untuk beriman kepada Allah SWT. Mendengar penduduk di sana menyembah matahari, Nabi Sulaiman mengirim burung hud-hud untuk mengundang sang ratu datang ke istananya.
Ratu Balqis menerima undangan tersebut. Dari situlah Nabi Sulaiman mulai memperkenalkan ajaran Allah SWT kepadanya. Ratu Balqis dan rakyatnya kemudian memutuskan untuk beriman. Sebagai perantara dalam kejadian ini, burung hud-hud diberi jaminan surga.
Hewan terakhir yang diberi jaminan surga dalam Al-Qur'an adalah buraq. Buraq adalah hewan yang Nabi Muhammad SAW tunggangi dalam perjalanannya dari Masjid Al-Haram di Mekah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Suatu hari, Nabi Sulaiman dan pasukannya sedang bepergian ke daerah bernama Thaif. Nabi Sulaiman mendengar perkataan semut dan meminta pasukannya untuk berhenti agar semut-semut tersebut bisa masuk ke sarang mereka.
Setelah itu, beliau berbicara dengan raja semut. Ternyata raja semut tidak khawatir kawanannya akan terinjak. Ia takut semut-semut akan terpesona oleh kemegahan pasukan Sulaiman dan melupakan kekuasaan Allah SWT.
Ketika sedang melakukan perjalanan dengan keledainya, Nabi Uzair singgah di sebuah daerah yang telah hancur akibat perang. Beliau tertidur di bawah pohon, tanpa sadar telah terlelap selama 100 tahun.
Saat beliau terbangun, tubuhnya kembali utuh meskipun telah hancur dan begitu juga dengan keledainya. Nabi Uzair menyaksikan kuasa Allah SWT dalam menghidupkan kembali keledainya dari tulang belulang menjadi hidup dan utuh kembali.
Disahkan Nabi Musa menerima perintah dari ALLAH SWT untuk menyembelih sapi betina dengan karakteristik khusus untuk menemukan seorang pembunuh. Akhirnya ia menemukan sapi yang memenuhi syarat tersebut. Sapi itu dipelihara oleh seorang anak yatim yang almarhum ayahnya beriman kepada Allah SWT.
Nabi Musa menggunakan daging sapi itu untuk menyentuh jasad laki-laki yang dibunuh. Dengan izin Allah, jasad tersebut bangkit dari kematian dan memberitahu siapa pembunuhnya. Sapi yang disembelih tersebut kemudian diberi jaminan surga karena telah menjadi alat untuk menunjukkan mukjizat Allah kepada Bani Israil.
Suatu hari Nabi Ibrahim dikunjungi oleh tiga tamu tak dikenal yang merupakan musafir atau pengembara. Nabi Ibrahim menghormati mereka dengan menyajikan daging anak sapi panggang. Namun ketiga tamu tersebut tidak menyentuh makanan itu.
Mereka datang membawa kabar bahwa Nabi Ibrahim dan istrinya akan segera dikaruniai seorang anak. Ternyata para tamu itu adalah malaikat yang diutus oleh Allah SWT. Anak sapi yang disembelih dan disajikan kepada para malaikat itu mendapatkan pahala surga.
Demikianlah beberapa hewan yang masuk surga menurut Islam. Kisah dari hewan-hewan istimewa tersebut terdapat di dalam Al-Quran dan bisa dijadikan pelajaran bagi umat Muslim. Baca juga sejarah khitan Nabi Ibrahim.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.
Menimbulkan permusuhan dan kebencian
"Sesungguhnya setan itu bermaksud permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan salat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)." (QS Al Maidah: 91)
Baca juga: Pembunuh 100 Orang Ingin Bertobat Akhirnya Dapat Rahmat atau Azab?
Salah satu tanda dari kiamat adalah terjadinya Al Malhamah Al Kubra, pertempuran besar sebelum kemunculan Imam Mahdi. Peperangan tersebut menjadi detik-detik yang menakutkan.
Ada yang mengaitkan Al Malhamah Al Kubra dengan perang dunia ke 3 yang dikhawatirkan akan terjadi sebab konflik antar-negara saat ini. Lantas, apakah perang tersebut ini bisa dikatakan menjadi tanda kiamat?
Kerugian lebih besar daripada manfaat
"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar (minuman keras) dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir." (QS Al-Baqarah: 219)